Pukul 17.00 lewat delapan menit
Nyanyian kemerdekaan itu masih kuat kudengar
Namun selangkah tapak demi setapak kemudian senyap
Kucari hingga sudut-sudut zaman
Kujamah sampai ketempat yang tak ada ujungnya
Suatu ketika kuraba jiwa ini
Ternyata disitulah engkau berada
Riang, tersenyum gembira menghadangku
Tanpa memiliki prasangka dan dendam yang kau terima
Atas ketidakmanusiawian yang kau dapatkan
Engkau malah mencarikan harapan untuk menggapai mimpi
Luapan energi kau berikan padaku lebih banyak
Tanpa pikir panjang, menaruh wajah dusta
Kau raih tangan ini untuk bergerak
Untuk mengusap setetes darah yang ada di hatinya
Luka ini takkan pernah bisa diusap semata
Ini karena kau, yang tak memiliki percikkan
Semua kau beri air untuk membasuh
Sosok yang tak mungkin akan kutemukan kembali
Aku berharap kau selalu ada dan hadir di hari-hariku
Tak ada yang mengharapkan atas kehadiranmu dalam sandiwara
Namun kau dihadirkan oleh Tuhan untuk merubah
Sonny Hendrawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar