Rabu, 08 Februari 2012
BAD MAN Colaboration Finishing ArtREA
Tentang kami:
Dipertemukan di kota Solo dengan satu kampus yang sama dan memiliki kemauan tekad yang sama. Ya inilah dua manusia gila yang memiliki nama Aan Samitra dan Sonny Hendrawan. Kami berupaya untuk menghimpun kekuatan dalam BAD MAN Colaboration Finishing ARtREA yang akan meramaikan, mengisi dan menghidupkan aktifitas kesenian khususnya di kota SOLO. Hidup dari keluarga yang tanpa didasari oleh finansial yang kuat dan terlahir tanpa buaian kasih sayang kesenian yang sekarang cenderung materialis, kapitalis serta doktrin-doktrin yang mengarah pada jurang kedustaan. Tetapi kami cukup berusaha sebisa mungkin untuk memotivasi kami dalam seni rupa. Kami sebagai perupa terkadang cukup muak dengan adanya sistem-sistem formalisme yang terprogram di kesenian Solo.
Abstrak Geometrik
DUA SISI
100x80 cm, acrilyc on canvas, 2009 |
Dua sisi sebagai bahasa dimana sisi yang
di visualkan dengan warna hitam dan putih sebagai sisi jiwa. Putih dibahasakan
jiwa yang bersih atau baik, begitupun sebaliknya Hitam dibahasakan sebagai jiwa
yang kotor atau buruk. Namun dua sifat ini ada tumbuh didalam jiwa seseorang,
walaupun salah satunya sering tidak di tampakan dalam bersikap dan berbuat di kehidupan
besosialisasi.
Salah satu sisi yang banyak kandungan
warna membahasakan raga, keadaan luar kita yang dalam dunia kontemporer disebut
dunia penuh warna (multicultural). raga disini mengambil sifat luar keberadaan
manusia terhadap lingkungannya.
Penggambaran diatas sebagai satu kesatuan
dimana fenomena ini terjadi dikehidupan manusia yang dijalani, mengenal jiwa
dan raganya. Hal ini hampir serupa dengan filsafat konsep Tao mengenai dua
unsur Yin dan Yang yang saling mengisi dan terikat. Begitu juga dengan karya
seni lukis dua sisi yang diciptakan sebagai mediasi dalam memahami keterikatan
antara jiwa dan raga. Jiwa seseorang seperti apapun selalu menerima keadaan
raganya.
Abstrak Geometrik
DIALOG
140x70 cm, acrilyk on canvas, 2009 |
Dalam realisasi dialog merupakan
percakapan terbuka dimana ada dua orang atau lebih untuk membahas suatu
permasalahan. Namun dialog dalam karya seni lukis yang diciptakan dibahasakan
sebagai dialog batin dan spiritualitas hubungan manusia dengan keberadaan
Tuhan. Dialog merupakan trans yang menjembatani antara manusia dengan
keberadaan Tuhan dalam ilmu religi dikenal dengan istilah do’a sebagai tanda bersyukur atas berkah, rahmat dan
karunia yang telah diberikan oleh Tuhan pencipta alam semesta beserta seluruh
isi jagat raya.
Abstrak Geometrik
DIANTARA ILUSI
M(a)NALISA
150 x 100 cm, oil, acrylic on canvas, 2009
|
Karya lukis kali ini menampilkan
sosok Monalisa yang diadopsi dan kemudian dikreasi dan inovasi dari karya
maestro jenius di berbagai bidang Leonardo Da Vinci (1452 – 1519). Lukisan
Monalisa merupakan symbol dari majunya sebuah peradaban manusia dalam bidang
seni (lebih spesifik Seni lukis) dan teknologi. Dari tahun ke tahun lukisan
monalisa selalu diingat dan terus dieksplorasi oleh seniman baik dari luar
maupun dalam negeri, ini menandakan esensi monalisa tidak hilang ditelan zaman.
Hal ini yang kemudian dijadikan ide dan gagasan untuk melukiskan kembali monalisa
sebagai ikon penanda perkembangan peradaban manusia. Dalam lukisan berjudul “M(a)nalisa” ini, mencoba menganalisa kembali makna dibalik monalisa itu sendiri. Siapakah Ia?
Mengapa Sosok ini begitu diagungkan melebihi raja? Apakah ada makna lebih
dibalik sebuah lukisan monalisa? Pertanyaan itu yang memancing gagasan untuk menggali kembali makna yang terkandung dalam lukisan monalisa yang
diciptakan oleh sang maestro Leonardo Da Vinci, walaupun di luar semua itu
sudah banyak budayawan, peneliti seni dan seniman menduga dan beranggapan
tentang memaknai lukisan monalisa, namun semua itu bagi saya merupakan misteri
(teka –teki) yang tidak mudah terpecahkan secara logika dan realitas, seperti
menebak hari esok apa yang akan terjadi pada diri kita.
Thank's About IMAGINE
IMAGINE, 150x100 cm, acrilyk on canvas, 2011 |
John Winston Lennon lahir pada tanggal, 9 Oktober 1940 di Liverpool. Lahir
dari pasangan Julia Stanley dan Alfred Lennon.
John Lennon memulai karirnya tahun 1957. Quarrymen adalah
band pertamanya dengan style skiffle (band dengan menggunakan
alat-alat rumah tangga, yang saat itu sedang tren di Liverpool) yang
beranggotakan Lennon dan teman-temannya di Quarry Bank Grammar School. Quarrymen dalam
perjalanannya beberapa kali mengganti nama, dan personel-personelnya datang dan
pergi. Band itu kemudian bernama 'The Beatles', nama yang konon
ditemukan oleh Lennon. Band ini beranggotakan John Lennon, Paul
McCartney, George Harrison, Stuart Sutcliffe dan Pete
Best. 'I Wanna Hold Your Hand' adalah singel pertama yang
diluncukan pada tahun 1964 berhasil menembus industri musik Amerika
Serikat, sekaligus mengawali apa yang disebut sebagai 'British Invasion'.
Sejak saat itulah musik The Beatles tersebar ke seluruh dunia
dan digandrungi di mana-mana. The Beatles juga telah menjadi
berkembang sehingga tidak dapat dimainkan secara langsung dengan teknologi
pertunjukan live di masa itu. Album Sgt. Pepper's Lonely Hearts
Club Band yang rilis tahun 1967, hingga kini masih diakui banyak
kalangan sebagai salah satu album terbaik sepanjang masa.
The Beatles bubar di tahun 1970, Salah satu pemicunya adalah Lennon
bersitegang dengan McCartney. Lennon akhirnya memutuskan
bersama istrinya Yoko Ono, merekam tiga album
eksperimental, Unfinished Music No. 1 : Two Virgins, Unfinished
Music No. 2 : Life with the Lions, dan Wedding Album.
Album solo pertamanya, di luar ketiga proyek tersebut adalah Live Peace di
Toronto 1969, dengan Plastic Ono Band. Ia juga merekam tiga singel,
anthem anti-perang "Give Peace a Chance", "Cold Turkey",
dan "Instant Karma". Setelah bubarnya The Beatles di 1970, Lennon
meluncurkan album John Lennon/Plastic Ono Band. Lagu "God" menuliskan
orang-orang dan hal-hal yang tidak dipercayai Lennon - berakhir dengan
"Beatles".
Album Imagine menyusul di tahun 1971, dan lagu
dengan judul yang sama menjadi anthem bagi gerakan anti-agama dan anti-perang.
Videonya direkam serba putih (pakaian putih, piano putih,ruangan putih).
Ia juga menulis "How Do You Sleep?" sebagai
serangan pada McCartney, dan menampilkan George Harrison pada gitar. Namun
kemudian Lennon mengklaim lagu tersebut adalah tentang dirinya sendiri. Sometime in New York City (1972) lantang dan secara eksplisit berbau
politik, dengan lagu mengenai pemberontakan di penjara, diskriminasi rasial, peran
Inggris terhadap Irlandia Utara, dan permasalahannya sendiri dalam memperoleh
Green Card di Amerika Serikat. Lennon telah tertarik pada politik sayap kiri
sejak akhir tahun 1960. Menjelang akhir hidupnya, Lennon menunjukkan
ketidaksenangannya akan autobiografi George Harrison, I Me Mine. Tanggal
08 Desember 1980 menjadi hari akhir bagi sang "IMAGINE". Ia ditembak
mati Mark David Chapman di depan apartemennya di New York.
Namun ketiadaannya saat ini
menjadi sebuah pembelajaran bagi kita semua atas perilakunya untuk menyebarkan
perdamaian sesama manusia. Semoga masih ada penerusmu yang peduli dan terus
akan memperjuangkan.
Langganan:
Postingan (Atom)